Wednesday, February 27, 2013

Jakarta Jadi Tujuan Investasi Properti Terbaik di Asia Pasifik 2013

Dalam riset terbarunya Pricewaterhouse Coopers (PwC) dan Urban Land Institute (ULI) mengungkapkan pada 2013 Jakarta akan menjadi kota tujuan investasi dan pengembangan proyek properti terbaik di kawasan Asia Pasifik. Ini adalah kali pertama Jakarta menempati top ranking sebagai kota tujuan investasi properti terbaik mengalahkan Shanghai, Singapura, Sydney, Kuala Lumpur, Bangkok, Beijing dan kota-kota lainnya di regional Asia Pasifik. Tahun lalu, peringkat investasi properti Jakarta berada di urutan ke-11.
Terpilihnya Jakarta sebagai kota tujuan investasi terbaik dinilai PwC dan ULI sebagai satu hal yang 'sangat mengejutkan', mengingat infrastruktur di kota ini belum memadai seperti infrastruktur yang ada di kota-kota negara tetangga seperti Kuala Lumpur dan Singapura. Namun, dari riset yang dikemas dalam tajuk Emerging Trends in Real Estate® Asia Pacific 2013, Jakarta dipandang oleh banyak profesional real estate sebagai emerging market yang paling menguntungkan di wilayah ini. Investasi asingmengalami pertumbuhan 39% pada semester pertama 2012, sementara permintaan properti di Jakarta juga cenderung terus menguat.

K.K So, bos Asia Pacific Real Estate Tax Leader di PwC Hong Kong, seperti dikutip ULI mengatakan ditetapkannya Jakarta sebagai kota investasi properti terbaik 2013 memang sangat mengejutkan. Alasannya, pada riset serupa sebelumnya, peringkat investasi dan ekonomi Jakarta relatif rendah dibandingkan negara lain di Asia Pasifik. "Tapi profesional real estate memandang Jakarta sebagai emerging market yang paling baik. Alasannya, transaksi bisnis secara umum lebih mudah dan transparan."
Selain itu, kata dia, faktor penunjang lain yang menyebabkan Jakarta menjadi favorit adalah bunga bank dan inflasi yang stabil, produk domestik bruto yang terus berkembang, dan investasi asing yang tumbuh sebesar 39% pada semester pertama 2012.
Dia mengutip lembaga riset properti DTZ yang mengungkapkan bahwa tarif sewa ruang kantor premium di Jakarta sepanjang tiga kuartal pertama 2012 mencatat kenaikan hingga 25% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2011. Sedangkan secara year-on-year, tarif tersebut tumbuh 29%. Tahun lalu, Jakarta diklaim mampu menarik investasi di sektor properti komersial senilai total US$660,5 juta.

Sumber : jkproperty

Bahana Property

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More